ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Sabtu, 24 Juli 2010

Tatik Dinilai Gagal Pimpin Tanjungpinang

Selasa, 26 Januari 2010
Penilaian dan Pernyataan Sikap KAMMI

Sumber: Harian Sijori Mandiri

TANJUNGPINANG – Kinerja Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang Suryatati A Manan (Tatik) – Edward Mushalli selama dua tahun memimpin Kota Tanjungpinang dinilai belum optimal. Bahkan, keduanya dinilai gagal memimpin Tanjungpinang.
Penilaian tersebut disampaikan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Tanjungpinang saat melakukan demo simpatik di bundaran Jalan A Yani, Pamedan, Sabtu (2/1).

Demo tersebut diikuti sekitar 20 orang. Dalam aksinya, mereka membacakan puisi berisikan kritikan kepada Pemko Tanjungpinang.

KAMMI menilai banyak program yang direncanakan belum terealisasi dengan baik, begitu juga persoalan belum banyak yang terselesaikan.

Dalam orasinya, KAMMI menyampaikan 9 pernyataan sikap kepada Walikota Tanjungpinang yang antara lain peningkatan APDB, melaksanakan program Tanjungpinang bebas maksiat, mempercepat perbaikan infrastruktur pelabuhan domestic dan Internasional, memperbaiki serta memelihara pasar tradisional, peningkatan kedisiplinan birokrat, turut serta menyelesaikan krisis listrik, menjalankan visi Kota Tanjungpinang, mengevaluasi sistim angkutan kota dan meningkatkan peluang usaha kepada masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Ketua KAMMI Komisariat Kota Tanjungpinang Budi Gunawan mengatakan, dibalik berbagai prestasi yang dimiliki Pemko Tanjungpinang, namun segudang permasalahan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Suryatati- Edward yang harus diselesaikan.

Budi menyebutkan, penurunan APBD tahun 2010 merupakan indikasi awal tugas Wako dan Wawako untuk segera meningkatkan APBD selama tiga tahun kedepan.
Kemudian, kondisi pasar tradisional yang masih semrawut, keberadaan pelabuhan yang belum memberikan kenyamanan bagi penumpang kapal, pelaksanaan sistem trayek yang saat ini masih jalan di tempat dan permasalahan lainnya.

“Program bebas dari pelacuran yang dicanangkan sebelumnya hingga saat ini juga semakin parah tanpa adanya penertiban oleh Pemko Tanjungpinang. Dalam hal ini program menjadikan Tanjungpinang bebas prostitusi hanya pembicaraan yang tidak pernah selesai tanpa adanya aksi,” kata Budi.

KAMMI juga menyoroti kinerja Pemko yang terus melakukan kegiatan seremoni dengan menggandeng elemen masyarakat dan kurang mengakomodir dan membenahi segala infrastruktur dan sarana lainnya bagi kepentingan publik.

Selain itu, pihaknya, juga mengharapkan kepada Pemko agar dapat memberikan peluang bagaimana investor bisa tertarik menanamkan modalnya di Kota Tanjungpinang untuk membuka industri dan peluang lainnya yang sangat menguntungkan.

“ Aksi ini sebagai bentuk evaluasi dan sekaligus kesadaran yang kami berikan kepada Walikota agar secepatnya merealisasikan program ini, karena kami menilai selama dua tahun Suryatati dan Edward memimpin Kota Tanjungpinang sampai saat ini masih gagal dan belum tercapai secara optimal,” kata Budi.

Ia berharap kedepan Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang dapat menindaklanjutinya, karena kedua pemimpin tersebut yang akan menentukan Kota Tanjungpinang ke arah yang lebih baik lagi. (sm/rz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar